Minggu, 09 April 2017

MOTIVASI, PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

MOTIVASI, PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
       Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perspektif tentang Motivasi Perspektif Behavioral ialah menekankan pada imbalan dan hukuman sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah kejadian atau stimuli positif/negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan memilih nasib mereka, dan kualitas positif.
     Hierarki kebutuhan adalah konsep Maslow bahwa kebutuhan individual harus dipuaskan, seperti urutan sebagai berikut:
·         Fisiologis : Lapar, haus, dan tidur.
·         Keamanan : Bertahan hidup.
·         Cinta dan Rasa : Kasih sayang, dan perhatian dari orang lain.
·         Aktualisasi diri : Realisasi potensi diri.

     Perspektif kognitif menekankan bahwa pikiran murid akan memandu motivasi mereka. Motivasi kompetensi adalah ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
Perspektif sosial (kebutuhan afilasi atau keterhubungan) adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Motivasi untuk meraih sesuatu (ekstrinsik) adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
    Determinasi diri dan pilihan personal, dimana murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena keinginan sendiri bukan karena kesuksesan atau imbalan. Pengalaman optimal ketika seseorang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas.

Imbalan ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Imbalan eksternal dapat berguna untuk mengubah perilaku tetapi, dalam beberapa situasi imbalan atau hadiah dapat memperlemah pembelajaran. Motivasi, Hubungan dan konteks sosiokultural motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial. Hubungan sosial dengan orang tua sangat berperan dalam motivasi belajar anak. Teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi anak melalui perbandingan sosial, kompetensi dan motivasi sosial, belajar bersama, dan pengaruh antar kelompok sesama teman. Guru murid kemungkinan akan berkembang jadi yang manusia yang berkualitas akademik yang baik apabila mereka diperhatikan. 

MOTIVASI, HUBUNGAN DAN KONTEKS SOSIOKULTURAL

Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.
Hubungan Sosial
1.      Orang Tua
Karakteristik demografis, praktik pengasuhan anak, dan provisi pengalaman spesifik di rumah
2.      Teman Sebaya
3.      Guru
4.      Guru dan Orang Tua
Konteks Sosiokultural
1.      Status Sosioekonomi dan Etnisitas
2.      Gender

MURID BERPRESTASI RENDAH DAN SULIT DIDEKATI

Murid yang Tidak Bersemangat
1.      Murid berprestasi rendah dengan ekspektasi kesuksesan yang rendah
2.      Murid dengan sindrom kegagalan, sindrom kegagalan adalah murid memiliki ekspetasi rendah untuk meraih kesuksesan dan menyerah saat menghadapi kesulitan awal.
3.      Murid yang termotivasi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan.

Murid yang Tidak Tertarik atau Teralienasi (Terasing)
Strategi yang dapat membantu murid adalah dengan membangun hubungan yang positif dengan murid tersebut, membuat sekolah menjadi lebih menarik bagi mereka, strategi mengajar yang lebih menyenangkan, dan mempertimbangkan penggunaan mentor dari komunitas atau murid yang lebih tua sebagai orang pendukung bagi murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar